Jumat, 22 September 2017

Tadabbur Ayat: Sains dalam Al-Qur’an pada Proses Penciptaan Manusia



Oleh: Budiman Prastyo
Ketua Departemen Kajian dan Strategi

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ ١٢  ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣ ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al-Mu’minun[23]: 12-14).

di dalam Tafsir Ibnu Katsir,

قول تعالى مخبرا عن ابتداء خلق الإنسان من سلالة من طين ، وهو آدم ، عليه السلام ، خلقه الله من صلصال من حمأ مسنون .
وقال الأعمش ، عن المنهال بن عمرو ، عن أبي يحيى ، عن ابن عباس ):  من سلالة من طين)  قال : صفوة الماء .
وقال مجاهد ):  من سلالة  أي : من مني آدم .
قال ابن جرير : وإنما سمي آدم طينا لأنه مخلوق منه .
وقال قتادة : استل آدم من الطين . وهذا أظهر في المعنى ، وأقرب إلى السياق ، فإن آدم ، عليه السلام ، خلق من طين لازب ، وهو الصلصال من الحمأ المسنون ، وذلك مخلوق من التراب ، كما قال تعالى  ) :  ومن آياته أن خلقكم من تراب ثم إذا أنتم بشر تنتشرون ]  ( الروم : 20 [ .

Allah Ta’ala berfirman menceritakan permulaan kejadian manusiayang dibentuk dari saripati tanah, yaitu Adam, ‘alaihissalam, Allah menciptakan Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Al-A’masy berkata, dari Al-Minhal ibn ‘Amr, dari Abu Yahya, dari Ibn ‘Abbas: sehubung dengan makna firman-Nya (Dari saripati (berasal) dari tanah), yakni dari saripati air.
Mujahid mengatakan: sehubung dengan makna (min sulaalatin) artinya air mani anak Adam.
Ibnu Jarir mengatakan: sesungguhnya manusia pertama dinamakan Adam karena ia diciptakan dari tanah liat.
Qatadah berkata: anak adam dicpitakan dari tanah liat.
Pendapat ini lebih jelas pengertiannya dan lebih mendekati konteks ayat, karena sesungguhnya anak diciptakan dari tanah liat, yaitu tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Hal ini berarti Adam diciptakan dari tanah, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman:
 )وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٖ ثُمَّ إِذَآ أَنتُم بَشَرٞ تَنتَشِرُونَ(
الروم : 20
Makna saripati tanah (inti sari tanah) juga secara semantik dijelaskan dalam tafsir Jalalayn,
(Dan) Allah telah berfirman, (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yakni Adam (dari suatu sari pati)lafal Sulaalatin berasal dari perkataan Salaltusy Syai-a Minasy Syai-i, artinya aku telah memeras sesuatu daripadanya, yang dimaksud adalah inti sari dari sesuatu itu (berasal dari tanah).

 ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)

)ثم جعلناه نطفة) : هذا الضمير عائد على جنس الإنسان ، كما قال في الآية الأخرى  ):  وبدأ خلق الإنسان من طين ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين ] ( السجدة : 7 ، 8 [

Dhamir yang terdapat pada ayat ini kembali pada jenis manusia, sama halnya dengan apa yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya: (Dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air hina) [As-Sajadah: 7-8].
            Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa manusia berasal dari tanah. Tanah merupakan unsur terpenting yang melengkapi susunan tubuh manusia.  Dari unsur tanah ini, pross penciptaan  berlanjut tahap demi tahap dalam bentuk komposisi kimiawi yang sangat diperlukan untuk penyusun tubuh manusia. Susunan tubuh manusia berdasarkan biokimia tersusun dari Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Komponen tersebut banyak ditemukan di dalam tanah .Dengan melalui proses kimia akan membentuk gugusan atom (molekul) penyusun tubuh . Unsur- unsur tersebut yaitu Karbonat (CO3), Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Pospor (P), Kalsium (Ca), Votasium,Sodium, Magnesium (Mg), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Yodium(Y), Florit, Kobalt (Co), Seng (Zn), Silikon (Si) dan Aluminium (Al).
            Dalam Ayat selanjutnya, Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan kata Rahim, membandingkan dengan ayat Qur’an surat Al-Mursalat: 20-21. Rahim sebagai tempat yang kokoh dalam penyimpanan bakal individu.

ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

           Ibrahim, I.A (2008) menjabarkan secara harfiah, kata alaqah memiliki tiga arti: (1) lintah, (2) sesuatu yang tergantung, dan (3) gumpalan darah. Apabila ditinjau dari arti pertama, janin memiliki karakteristik yang sama dengan lintah, dimana masih menghisap (bergantung) dengan yang lainnya—mendapatkan sumber makanan dari induknya. Dalam artian segumpal darah ini sudah begitu jelas menunjukkan bahwa memang substansi janin terdiri dari darah yang menggumpal. Fakta lain, darah dalam janin tidak mengalir hingga akhir minggu ketiga—hal ini juga dapat dikatakan bahwa darah ini menggumpal.
Pada tahun 1981, dalam Konferensi Medis Ketujuh di Dammam, Arab Saudi, Profesor Moore mengatakan: “Saya sangat berbahagia dapat memberi penjelasan atas pernyataan-pernyataan dalam Al Qur’an mengenai tahap-tahap perkembangan janin manusia.” Profesor Moore sangat mengagumi bahwa Al-Qur’an juga telah menjabarkan secara lengkap (susunan pembentukan individu manusia) jauh sebelum teknologi kedokteran ditemukan. Hal ini terlalu modern pada zaman pada waktu itu (masa kerasulan).
Banyak fakta-fakta Al-Qur’an yang sebenarnya membuat bingung para saintis. Fakta-fakta ini merupakan bagian kecil saja yang dapat diungkap dalam tulisan ini, yang membuka wawasan mengenai dunia sains modern. Bagaimana mungkin, Al-Qur’an yang sudah dirisalahkan kepada Nabi Muhammad 1400an yang lalu ini dapat bersifat ilmiah-modern. Dari manakah Nabi Muhammad mendapat informasi itu semua?. Allah Subhanahu wa ta’ala dengan firman-Nya, dan zat-Nya Yang Maha Haq yang Menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang berpikir.

Wallahu a’lam

0 komentar:

Posting Komentar