Kammi bersahabat

Persahabatan Kammi UIN Walisongo dengan EGM lain di Kampus. Mantab!

Kammi dan Pak Gubernur

Manifesto Reformasi memperingati 108 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, bersama Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Ketua Kammi Komisariat UIN Walisongo

Pelantikan Ketua Kammi UIN Walisongo oleh Akh Zakaria, Sekjen KAMDA Semarang

Aksi Kammi

KAMMI Semarang adakan aksi di Gedung Gubernuran menyampaikan aspirasinya

Kammi siap berjuang

Aktivis Dakwah Kammi yang siap tuntaskan perubahan

Rabu, 22 November 2017

🐱 Hachi Mengajarkan Kita Makna Kehidupan 🐱

Seringkah kalian menemui hewan terlantar di jalanan atau bahkan di sekitar tempat tinggalmu? 

Ya, kucing terbuang yang haus akan kasih sayang. Mereka berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mengharapkan secuil makanan yang juga ditaburi dengan cinta dan sedikit penerimaan.

Ada satu kisah cerita mengenai anak kucing yang hidup di jalanan. Hachi adalah kucing yang aku pungut di jalanan belakang kampus 1 karena dia sendirian tanpa indukan.

Mungkin kisah hidup dari anak kucing jalanan yang bernama Hachi ini akan membuka matamu bahwa kita hanyalah makhluk tak sempurna yang seharusnya mampu menerima serta saling berbagi kasih dan cinta selama masih punya waktu di dunia.

Seperti halnya kucing jalanan lain di luar sana, Hachi hidup sebatang kara. Tanpa rumah hangat juga tanpa pemilik yang menyayanginya. Dia tidak punya tempat nyaman untuk ditinggalinya.

Hachi, seekor kucing kampung yang biasa hidup di jalanan. Yang asal-usulnya memang tidak begitu jelas. Mungkin dia hasil perkawinan dari sesama kucing liar yang tersebar di penjuru sudut kota.

Hachi juga pasti punya saudara, tapi entah di mana keberadaaan mereka saat ini. Mungkin sudah mati kelaparan atau mungkin juga tewas mengenaskan karena keusilan satu dua manusia.

Sedari membuka mata, belajar merangkak, hingga bisa berjalan, dihabiskannya waktu di jalanan dan tong sampah kota. Ya, umur Hachi memang baru seumur jagung, dia masih bayi dan begitu rapuh. Namun, ibunya telah mengajarkannya bagaimana cara berjuang hidup di dunia yang kejam ini seorang diri. Karena sang ibu sudah tau nasib apa yang akan menimpa para hewan malang yang berkeliaran di jalanan.

Berbekal ilmu bertahan hidup sederhana yang didapat dari ibunya, Hachi pun mulai berkelana ke berbagai sudut kota. Tong sampah merupakan tempat makan kesukaannya. Di sana dia bisa mendapatkan sarapan hingga makan malam secara cuma-cuma. Walaupun tidak bergizi, tapi cukuplah untuk mengganjal perut mungilnya. Saat ia butuh air untuk menyejukkan kerongkongannya, ia juga harus berlari ke genangan air terdekat. Biasanya dekat tempat wudhu, namun dia tak dapat merengkuhnya karena selokan tempat wudhu begitu dalam. Untuk masalah tidur, dia bisa berbaring dimana saja. Namun, di teras rumah manusia atau mushalla. Di sana dia bisa berteduh dan tetap kering jika hujan.

Ya, Hachi tidak pernah mengkhawatirkan kecukupan hidupnya. Ia tahu, dunia ini indah dan Yang Maha Segalanya pasti akan memenuhi segala kebutuhannya.

Lama berkeliaran di jalanan membuat penampilan Hachi jauh dari menawan. Busung lapar (tertanda perut besar dan tulang terlihat), belekan, kutuan, bulunya kusut dan kotor. Mungkin karena dia masih kecil belum bisa merawat dirinya. Tapi sebenarnya dia tidak berbeda dari kucing-kucing lainnya. Hachi pun haus perhatian. Dia juga butuh cinta.

Kebiasaan Hachi menjelajah jalanan hingga selokan membuat penampilannya tak karuan. Selain bulunya nampak kusut dan lengket. Warna bulunya juga tidak sebagus sewaktu pertama kali dia lahir ke dunia. 

Tak hanya bulunya yang kusut karena air selokan, di tubuh Hachi terdapat luka dan jamur yang menghiasi tubuhnya di beberapa bagian. Luka itu didapatnya sebagai penanda bahwa dia merupakan pengelana sejati. Dan jamur menjadi penanda bahwa ia selalu terkena kuman yang ia pun tak dapat membersihkannya. Dia bersuara lirih. Berharap diberi makan oleh manusia berhati mulia. Tapi naasnya, tak ada seorangpun yang memperdulikannya. T_T

Matanya yang lucu saat menatapku menandakan bahwa dia senang dicintai dan diperdulikan. Kaki Hachi bagian depan juga nampak cacat, mungkin dulu dia pernah terjerembab atau tak sengaja menginjak perangkap tikus. Atau mungkin juga ulah dari anak manusia, tak pernah ada yang tahu fakta lengkapnya.

Hachi, anak kucing lucu yang dulu terlihat amat manis kini shock dihajar kekejaman dunia. Saat tetangga depan melempar dia dan membantingnya. Dia hanya bisa diam dan mengeluarkan air mata. Namun, dia tak pernah mengutukinya, dia masih amat mencintai dunia dan juga manusia yang ada di dalamnya.

Diusir karena dianggap mengganggu, ditendang orang tak dikenal sudah biasa Hachi dapatkan. Hari-hari Hachi sangat dekat dengan penolakan dari orang di sekitaran. Ya, hidup sebagai hewan jalanan memang tidak mudah, apalagi jika bentuknya tak lagi lucu.

Hachi selalu mendapat perlakuan tak mengenakkan dari manusia. Namun, dia tak pernah sekalipun membenci mereka. Hachi memang sedikit keras kepala, itu semua karena dia haus akan cinta.

Ya.. Hachi memang ingin merasakan bagaimana nyamannya dibelai oleh manusia dan mendapatkan curahan kasih sayang yang tidak sempat ia dapatkan dari ibunya. Apabila ada manusia baik hati yang mengelusnya dan memberinya makan, ia akan berguling-guling manja sebagai penanda terimakasih dan juga karena ia ingin dibelai lagi dan lagi.

Sesungguhnya hewan ini hanya butuh dicinta, dan bukankah kita sebagai makhluk yang serba bisa wajib berbagi cinta dan memenuhi kebutuhan mereka?
Diusir dan disingkirkan sepanjang hidupnya, Hachi justru mengajarkan kita makna kehidupan. Dia membuat kita membuka mata.

Keinginannya untuk dicinta, sifat lugunya yang tidak pernah menyimpan dendam kepada siapapun yang pernah menyakitinya memang sudah menjadi sifat dasarnya.
Sekarang dia hilang entah kemana. Semoga saja dia bertemu dengan manusia berhati mulia di luaran sana.

Ah, seandainya semua manusia berhati mulia, mungkin dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik.

------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah membaca cerita di atas, apakah hatimu tergerak untuk membagi cinta kepada segala makhluk yang ada di sekitarmu? Termasuk kucing buruk rupa yang kamu temui di jalanan? Dan apakah kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu miliki dalam hidup ini?

Seperti Hachi, anak kucing yang selalu menerima dan mensyukuri keadaannya serta tidak pernah khawatir akan hidupnya.

Selasa, 21 November 2017

5 Hal yang Bisa ditwit dengan 280 Karakter

Baru-baru ini sosial media twitter menambah jumlah karakter yang bisa ditwit menjadi 280 karakter, entah dengan tujuan apa, yang jelas sebagai warganet yang baik dan benar. Kita, anak-anak kammi harus bisa menfaatkan dengan baik dan bijak. Diantaranya :
1.      Mentwit Paragraf Pertama Kredo Gerakan Kammi
Yak, betul. Kredo kammi yang panjangnya melebih kisah cinta penulis ini sekarang bisa ditwit tanpa perlu dibuat thread.
Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkehendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan,bukan mencari pujian atau kedudukan.

2.      Mentwit Izin tidak berangkat Syuro
Di era global seperti ini, izin syuro tidak perlu lagi menggunakan SMS, cukup mention ke akun official twitter kammi komsat/kamdamu, izinpun bisa ditwitkan dengan jelas, padat dan mengada-ngada.
@kammiuinwalisongo afwan ya min, ane gabisa ikut syuro. Sebenernya ane udah niat berangkat. Ane udah Menyisir rambut biar rapih. Siapa tau ada ukhti, hehe. Tapi sayang di jalan mau ke tempat syuro, motor ane nabrak tiang jemuran. Pala ane jadi benjol segede bapau nih. Jadi izin dulu yah.

3.      Ngetwit lirik lagu yang bersifat ngode
Selaku mahasiswa yang bersemester paruh baya, hasrat menikah muda tentu saja menggebu-gebu. Diantara bentuk penyaluran dari hasrat itu adalah ngode-ngode dengan lirik lagu hasil colongan dari azlyrics.com. sebenernya sebelum jadi 280 karakter, kita udah bisa ngetwit lirik lagunya Alm. Olga Syahputra yang Hancur Hatiku.
Sayang apa kowe krungu
Jerite atiku
Berharap kowe kembali
Sayang
Nganti memutih rambutku
Rabakal luntru tresnoku

Wis tak cobo ngelalekne
Jenengmu soko atiku
Sak tenane ra ngapusi
Isih tresno sliramu
Duko pujane ati nanging koe ora reti
Kowe was tak wanti-wanti
Malah jebul saiki koe mblenjani

Ya, kata janji pada lirik terakhir tidak bisa dimasukan karena sudah penuh. Seperti janjimu yang sudah tak bisa lagi masuk ke hati ini, karena sudah penuh dengan janji-janjimu yang sebelumnya. #halah

4.      Ngetwit nyinyir no-mention bisa lebih panjang
Tak dapat dipungkiri twitter adalah ladang yang mengasyikan bagi kawan-kawan yang hobi nyinyir no-mention, semacam ghibah di depan umum tapi ga berasa bersalah karena Cuma di dunia maya. Padahal, maya dan nyata batasnya tipis sekali. Setipis UU Pencemaran nama baik dan Hate Speech.
Duh, ga ngerti deh sama mbak itu. Iya sih senior tapi masa kelakuannya begitu?
Mending gue lah, Cuma chattingan sama ikhwan, lah dia sampe ngobrol lama banget di MASJID kampus. Yakali dah pacaran di masjid. Sehina-hinanya gue, ga pernah tuh pacaran di masjid.
Padahal mbak yang dia maksud lagi nyertifikasi calon AB1 yang mau DM2.

5.      Ngetwit kegiatan yang lagi kita lakuin dengan lebih detail
Jika dulu kalau kita lagi makan twitnya hanya ‘Lagi Makan Soto Ayam di KFC nih, kuah sotonya juara bangets!’
Sekarang kita bisa ngetwit
Akhirnya ngerasain juga ayam kekinian yang ada di KaeFsi
ayam krispi yang dilumuri sama sirup Tjampolay rasa Pisang Susu
Perpaduan dari manis sirup dan krispinya ayam sangat uniq
Membuat saya rasanya ingin menambahkan es batu, blewah dan timunsuri ke dalamnya.
Nah itu dia folks, 5 hal yang bisa kamu twit dengan 280 karakter. Kira-kira, kamu mau ngetwit apa ya?
-
Penulis yang juga aktif di Clan Madura KPR di COC meskipun bukan orang madura ini bisa dikepoin melalui akun instagra @Wafaplayground


Senin, 20 November 2017

Film dan Ketakutan Berlebihan Seorang Muslim

Sebagai anak kammi yang memiliki aliran sufi (suka film), saya suka gedek (dongkol) kalau ada statemen seperti ini :
film itu propaganda yahudi, ga boleh nonton-nonton itu!”
“nonton di bioskop Cuma hal yang sia-sia dan menghamburkan uang, ga penting!”
Atau yang ekstrimnya
FILM ITU HARAM, HARAAAAAAM!!!!” teriak begitu sambil bakar obor dan muter-muter XXI berpeluang besar membuat anda digulung massa.
            Tidak dapat dipungkiri film adalah bentuk perang pemikiran-nya orang-orang barat. Jadi wajar kalau banyak nada-nada sinis-pesimis tentangnya tapi namanya perang mah, ga salah dong kalo kita juga make senjata mereka sendiri untuk melawan mereka? Yak betul saudarakuh, itu dinamakan taktik. Sekarang gini deh, saya jelasin kenapa film tidak seharusnya menjadi sesuatu yang kita perhatikan.

1. Film sebagai Interprestasi Ideologi
Dalam film tentu saja sarat subjektifitas dari sang sutradara dan penulis scenario karena mereka memang menuangkan pemikiran mereka dalam adegan-adegan film yang tentu saja punya subliminal message. Contohnya Star Wars film fantasi ini sarat sekali dengan kritik terhadap politik-politik busuk atau TandaTanya-nya Hanung bramantyo tentang toleransi antar umat beragama yang katanya sangat liberal, sehingga kita selaku umat islam dianjurkan tidak menontonnya. Padahal mah filmnya gitu-gitu doang, tinggal gimana kita nangkepnya aja.
Nah, dari sini kita udah paham bahwa Film memiliki Power untuk menyampaikan pesan-pesan dari pemikiran pembuatnya. Termasuk perihal Keislaman. Sebutlah Sutradara Chaerul Umum (KCB 1 & 2, Fatahillah, Nada dan Dakwah) atau Deddy Mizwar (Alangkah Lucunya Negeri Ini, Kiamat Sudah Dekat & Kalijaga).
  
2. Buruknya Kualitas dan Pamor Film Islami
 Tahukah kalian, dalam 10 Film Indonesia Terlaris sepanjang masa, hanya Ayat Ayat Cinta film Islami yang masuk ke dalam daftarnya? KCB 1 & 2 sudah digeser oleh film-film seperti Warkop DKI Reborn, Danur & Pengabdi Setan. Sedih bukan? Kemana film-film islami di Indonesia?
Padahal dari segi kualitas tidak sedikit film islami yang dinilai baik seperti Mencari Hilal (2015), 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), Walaikumsalam Paris (2016) dan lainnya tapi jangan harap saya memasukkan KMGP, Duka Sedalam Cinta dan Tausiyah Cinta ke dalam Film Islami yang baik, cause they don’t!. sebagai bentuk semangat dakwah tiga film terakhir yang saya sebutkan tentu sangat baik, tapi dari kualitas film mereka ‘nyehh’. Itulah PR para cineas muslim yang berideologi kuat semacam KMGP Pictures dan Bedasinema (PH dari Film-Film tersebut) bahwa dalam membuat Film yang pertama harus dipelajari adalah gimana caranya bikin film yang bagus sehingga pesan dakwah yang kita bisa masuk secara subliminal bukan gimana caranya kita masukin pesan dakwah sebanyak-banyak sampe penonton berasa lagi nonton khutbah jumat.
Selama cineas muslim masih berpikiran bahwa film islami yang baik adalah mengubah ceramah ke dalam lakon, maka selama itu film kita akan selalu terpuruk,
Btw, AAC 2 bisa jadi angin segar di perfilman islami di Indonesia loh, jangan lupa nonton!

      3. Rendahnya Antusiasme Penonton Muslim
Dari situs www.filmindonesia.or.id kita bisa tahu daftar 15 Film terlaris tiap tahunnya.
Di tahun 2017, sejauh ini dari 15 film, hanya ada 2 film islami yaitu Surga Yang Tak Dirindukan 2 (1.637.472 penonton) dan Insya Allah Sah! (833.010 Penonton). Sedangkan di 2016 film islami terpuruk dari 15 film terlaris Bulan Terbelah Di Langit Amerika 2 saja yang berhasil masuk, itu pun hanya 582.487 Penonton saja dan bertengger di posisi 13
Kenapa hal ini bisa terjadi, Padahal 80% penduduk Indonesia adalah muslim?
Secara garis besar ada beberapa alasan
  • Film Islami berkualitas buruk, seperti yang sudah dijelaskan pada poin nomer 2
  • Mental penonton Indonesia yang “ngapain nonton, kalau bisa download?”
  • Muslim yang merasa menonton film adalah kesia-siaan, padahal kalau Film Islami pasarnya hilang, di bioskop-bioskop Indonesia mungkin hanya akan ada film Drama picisan ga penting dan Horror-horror menyebalkan. Kalian mau anak-anak kita nanti tidak memiliki hiburan lain selain drama dan horror?
Itu adalah 3 alasan kenapa kita tidak boleh antipasti terlebih dahulu terhadap film-film yang ada di Indonesia. Semoga bisa menjadi bahan renungan buat kalian wahai manusia-manusia yang tiap diajak nonton film jawabannya “nonton film itu sia-sia dan buang-buang duit” kalian emang mau hobi kalian dibilang sia-sia dan buang-buang duit? Dasar manusia tidak berperasaan! Semoga kalian segera bertaubat!
Semoga Islam bisa Berjaya di Laut, Darat dan Sinema!
Jaya terus Film Islami Indonesia!
-
Penulis yang juga mengaku-ngaku sebagi pemerhati film ini bisa dikepoin di instagram @wafaplayground