Kammi bersahabat

Persahabatan Kammi UIN Walisongo dengan EGM lain di Kampus. Mantab!

Kammi dan Pak Gubernur

Manifesto Reformasi memperingati 108 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, bersama Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Ketua Kammi Komisariat UIN Walisongo

Pelantikan Ketua Kammi UIN Walisongo oleh Akh Zakaria, Sekjen KAMDA Semarang

Aksi Kammi

KAMMI Semarang adakan aksi di Gedung Gubernuran menyampaikan aspirasinya

Kammi siap berjuang

Aktivis Dakwah Kammi yang siap tuntaskan perubahan

Minggu, 03 Desember 2017

GAJE & GOKS : Kenapa Saya harus Mencintai Politik



inisih tugas daurah siyasi yang lupa saya kumpilin ke panitia. Tapi, alhamdulillah tetep lulus daurah juga, tanpa syarat. heuheu. Daripada terbuang tanpa alasan, lebih baik kubagikan via blog keren ini deh. check this out!


Kenapa Saya harus Mencintai Politik

            Sebuah pertanyaan yang harus kujawab untuk mengikuti kegiatan daurah siyasi. Sungguh, aku hanya ingin menjawab, aku tidak tahu. Namun persyaratan membuatku harus mengetik lebih panjang lagi sehingga mencapai 3 halaman. Ini merupakan perkerjaan yang rumit dan kompleks. Bagaimana menjabarkan tiga kata menjadi paragraf paragraf panjang.

            Ketidaktahuanku mengenai pertanyaan “kenapa saya harus mencintai politik” itulah yang mendorongku mengikuti daurash siyasi. Itulah tujuanku. Untuk menemukan jawaban tersebut. Namun kucoba dengan daya yang kupunya untuk menuangkan kebingunganku tersebut menjadi sebuah essay. Entah ini essay yang baik, atau essay yang kurang good.

            Politik. Ketika kata tersebut disampaikan, maka akan terbesit banyak gambaran. Kekuasaan, perintah, kebijakan, pemilihan, strategi, kecurangan, pertarungan, permusuhan, dan banyak kata yang mengikuti politik. Politik akan memunculkan banyak gambaran, bahkan cenderung negatif. Apakah semua politik itu kotor? Bukankah orang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan? Perpecahan umat merupakan dampak dari adanya politik? Dengarkan kisa berikut ini:

          “ihh Fida gak suka politik. Isinya busuk semua. Kayak cowok. Janjinya palsu. Politik tuh ngelakuin apa aja biar dapet yg mereka mau. Pokoknya buruk aja isinya. Indonesiakan udah damai. Gak perlu lagi lah macem gitu. Hidup dengan tenang aja lah. Sholat gak ada yang melarang. Kajian ada dimana-mana. Kebutuhan masyarakat terpenuhi. Yang miskin tetep nyari duit buat makan. Yang kaya pun sama. Gak perlu lagi main politik.” Keluh Fida, mahasiswi Ekonomi Islam.

            Cerita diatas sebuah curhatan kaum terpelajar yang tidak menyukai politik. Politik dianggap sebagai hal yang buruk dan tak perlu ada karena toh keadaan negeri yang baik baik saja. Namun justru disitulah titik poinnya. Negeri ini menjadi baik baik saja, tetap berada pada cita cita bangsa, menyejahterakan rakyat, semua itu merupakan jasa politik.

            Politik tidak bisa dikatakan sebagai hal yang jahat. Kebijakan yang memihak kepada kebaikan masyarakat, merupakan ciptaan dari sistem politik. Politik itu netral. Seperti halnya garpu. Garpu jelas sangat bermanfaat bagi manusia, namun dapat pula digunakan sebagai alat membunuh bila berada di tangan yang tidak bertanggungjawab.

            Sistem politik sangat tergantung pada siapa yang berada didalamnya. Ketika didalamnya adalah orang baik, maka politik menjadi baik. Dan sebaliknya. Maka sangat penting, orang orang baik itu ada dalam politik. Orang orang yang masuk kedalam politik, selanjutnya kami sebut sebagai kader siyasi.

            Kader siyasi setidaknya memiliki empat hal berikut:
1.      Fiqh siyasi
2.      Keteladanan sosial
3.      Kapasitas
4.      Mampu membaca situasi

            Keempatnya merupakan dasar seorang dalam terjun kedalam ranah siyasi. Fiqh siyasi ditempatkan pada uturan pertama karena itulah yang menjadi landasan syariah dalam berpolitik. Islam yang tercipta sebagai suatu sistem hidup yang syumul, tentu telah mengatur semua aspek, termasuk dalam hal ini berpolitik melalui fiqh siyasi.

            Keteladanan sosial menjadi aspek berikutnya yang harus dimiliki oleh kader siyasi. Seorang kader siyasi harulah mampu menjadi contoh dalam kehidupan sosialnya. Ia harus menjadi sosok teladan yang dapat diterima oleh lingkungannya. Kasus yang terjadi, seorang aktifis dakwah terkesan eksklusif sehingga ditolak oleh lingkungan sosial. Hal demikian perlu dievaluasi. Rasulullah pun dipercaya bahkan oleh kaum musyrikin.

            Ketiga, kapasitas. Kapasitas ialah kemampuan seseorang dalam memimpin, mengambil keputusan, keberanian berbicara, menyampaikan ide, menyimpulkan permasalahan, dan kapasitas-kapasitas yang mendukungnya dalam berpolitik. Dunia politik tidak cukup diserahkan kepada orang sholeh saja, namun orang sholeh yang berkapasitas.

            Terakhir, seorang kader siyasi harus mampu membaca situasi. Dalam pembuatan keputusan, kemampuan ini sangat diperlukan. Kelimuan mengenai politik tidaklah cukup bila kemampuan membaca situasi ini tak dimiliki. Tanpanya, seseorang dapat salah mengambil akar suatu permasalahan dan akhirnya salah membuat sebuah keputusan. Setiap perkara yang sama tidak bisa diambil sebuah solusi yang sama. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti tempat, lingkungan, waktu, maupun keadaan yang tengah terjadi.
           
            Begitulah sebuah penjabaran mengenai ketidaktahuanku tentang alasan mencintai politik. Aku menyadari bahwa sebenarnya aku tak serta merta kosong akan pengetahuan politik. Hanya butuh perenungan dan keberanian dalam merangkai kata demi kata. Lalu, kenapa saya harus mencintai politik? Ah, sudahlah.


Abdul Aziz
Kader yang tak suka politik, tapi masuk Kammi

TIPS GOKS



TIPS  GOKS berkawan walau kamu lagi benci bencinya sama dia

Sebuah kehidupan baik berumah tangga atu berumah kos, pastilah menemukan banyak sekali konflik. Ketidaksepakatan. Masalah. Hasil yang tak sesuai haparan. Jealous

Kita telah bersepakat bahwa penyesalan muncul di akhir. Iya tho? Seringkali kita akan kembali tertawa saat mengingat apa sebab sebab kita berkonflik. Lucu sekali. Hal hal sepele yang kita sendiri malu, bahkan bertanya “kok aku kayak gitu banget ya dulu?”. Ya semacam kamu ambil stok indomie terakhirnya, atau pinjem motor kembali dalam keadaan tangki kosong atau kamu gak sengaja lihat dia chat sama orang yang kamu sukai. Plis deh.

Tapi ingat, tips ini hanya buat menyambung hubungan pertemanan dan persahabatan. Kalau buat hubungan pacar yang samar-samar cenderung bid’ah, jangan deh. Tidak direkomendasikan.

Pertama, tetaplah menyapa dan tersenyum. Berat rasanya dalam kondisi bermusuhan tapi kudu melakukan itu. Makin susah kalau ternyata kalian ada dalam satu organisasi, kelas, kelompok belajar, atau bahkan satu kamar. Piye jal? Kamu harus terus pertahankan sapaan salammu dan simpul senyummu. Gitu. Kalau kamu tak melakukan itu, beuuuh, makin berantakan hubungan kau. Muncul terus tuh prasangka, perasaan benci. Padahal aslinya kalian sama sama berpikiran, “kenapa ya kok kita jadi benci gini. Mau nyapa kok jadi gak enak”. Asli deh, kalian lagi sama sama bingung gimana memulai hubungan ini kembali. 

Kedua, ulurkan tanganmu, dan katakan “aku minta maaf ya”. Tips apaan ini? Eittss, tunggu dulu. Kamu pernah coba nggak? Emang sih, pasti kitanya sendiri yang merasa gak salah apa-apa. Lha wong kita juga dalam keadaan marah, benci, pastinya kita pun ada egoisme merasa paling tidak salah. Jangan gitu lah. Jadilah yang pertama minta maaf, walau kamu juga bingung salahmu dimana.

Ketiga, take a walk. Jalan kaki. Tapi kalau mau pake motor ya mangga aja. Jalan-jalan bikin kamu rileks dan memiliki banyak waktu untuk memikirkan dosamu itu. Dalam perjalananmu itu, cobalah kamu bicara sama dirimu sendiri. Lontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana, yang akhirnya kamu jawab sendiri. Efek akan lebih terasa bila dilakukan dengan jahr alias bukan dalam hati. Beneran. Kayak orang baca teks drama gitu. Misal “kenapa ya kok aku benci sama dia?”, “tapi emang dianya yang salah sih”, “atau akunya ya? Coba aku ingat salahku dimana.”, “trus kok tadi aku sampai gak ngomong gitu sih. Melu deh.”, “jadi lucu ingat hal tadi. Padahal dulu kita sering jalan-jalan bareng”, “kalau nanti ketemu, aku mau ngomong apa?” 

Keempat, coba siapkan waktu yang paling baik menurutmu, pergilah ke suatu tempat makan terbaik yang masih sesuai dengan kantongmu, dan traktirlah ia dengan menu maksimal yang bisa kau beli. Emang sih, tips ini agak berat. But, just try it. Ingat, ini bukan dilakukan setelah kalian baikan. Bukan. Tapi masih dalam kondisi sangat membenci, klimaksnya. Maka paksalah dirimu buat melakukan itu dan rasakan keajaiban yang terjadi. Heuheu.

Berikut adalah hal yang harus dihindari. Curhat tentang kebencianmu ini kepada teman. Loh kok? Gini gini, akan berbahaya bila kamu salah bercerita pada orang yang salah. Curhat tentang permasalahan bilateral semacam ini dikhawatirkan akan merembet pada banyak masalah lain. Entah ternyata orang yang kita curhati punya hubungan tertentu dengan masalah itu yang malah bikin tambah masalah, atau tanpa sengaja ‘niat membantu kawan curhatmu’ itu malah makin merusak hubungan. Lah terus siapa orang yang benar? Itu dia. Itu yang sulit dicari. Karena orang yang sangat kita percaya pun bisa saja lalai dan tanpa sengaja membuat masalah bertambah. Toh juga kebencian itu juga paling-paling cuma beberapa menit aja. Gak perlu lah sampai cerita-cerita. Tetep kalem bro. Mending dibikin novel aja.

Curhat kepada orang lain juga berisiko kita melakukan hal teramat kriminal, yaitu ghibah. Ih ngeri beud. Itu gak sadar kamu lakuin loh. Kondisi marah, pengen cerita, eh malah kamunya yang ngejelek-jelekin orang lain. Bahkan aib yang gak ada kaitannya sama masalah tersebut juga kamu umbar. Astaghfirullah.

Kelima, nih yang paling mujarab. Eh, masih ada yang kelima ya? Hehe. Curhatlah sama Allah. Wuiiss, emang langsung sembuh marahnya? Wes lah, coba aja dulu. Kamu sampaikan keluh kesahmu. Tambah juga dzikir dan doa. Malah banyakin doa kebaikan buat orang yang kau benci itu. Bener-bener doa yang baik loh. “ya Allah, berikanlah hidayah kepadanya dengan kau timpakan musibah yang bisa bikin dia sadar.” Jangan gitu doanya. Tapi gininih “ya Allah, aku juga gak tahu kenapa dia benci sama aku hari ini ya Allah. Berikan dia rezeki yang banyak dan berkah dengan Maha Pengasih mu. Bisa saja dia marah gara gara lapar ya Allah.” Ini boleh lah. Plus, mendekatlah diri pada Allah. Dia lah yang sejatinya memiliki perasaanmu dan dia. Asiiik.

Begitulah


Abdul Aziz
Manusia yang tersenyum dalam Kegalauan