Kammi bersahabat

Persahabatan Kammi UIN Walisongo dengan EGM lain di Kampus. Mantab!

Kammi dan Pak Gubernur

Manifesto Reformasi memperingati 108 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, bersama Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Ketua Kammi Komisariat UIN Walisongo

Pelantikan Ketua Kammi UIN Walisongo oleh Akh Zakaria, Sekjen KAMDA Semarang

Aksi Kammi

KAMMI Semarang adakan aksi di Gedung Gubernuran menyampaikan aspirasinya

Kammi siap berjuang

Aktivis Dakwah Kammi yang siap tuntaskan perubahan

Selasa, 31 Oktober 2017

TIPS-TIPS SEBELUM MENGKHITBAH

KAPAN NIKAH??? NIKAH KAPAN????

Nahloh, siapa yang suka ditanya begitu?? Mari Halalkan!! karna Anggi Prasetyo (Sekjen KAMMI UIN Walisongo) punya tips nih buat kalian yang ingin mengkhitbah tapi masih ragu-ragu... yuk cekidot!!

a.       Pastikan Belum di Khitbah Orang Lain
Islam sangat menghormati hak-hak orang lain, sehingga dengan demikian islam sangat tegas melarang kepada seseorang yang akan mengkhitbah atau meminang seorang perempuan yang telah dipinang oleh orang lain. Tindakan pelarangan ini dikarenakan akan dapat memutuskan tali kekeluargaan, menimbulkan perselisihan, pertengkaran permusuhan, dan kekacauan. Selain itu, seseorang yang melalar wanita yang telah dipinang orang lain sama berarti ia melakukan penghinaan terhadap sesama sekaligus menunjukkan nkerendahan akhlak dan rusaknya akal sehat.[1]

b.       Temui dan Memberi Hadiah (Anjuran)
Selama proses peminangan berlangsung,  dianjurkan bagin kedua calon dengan disertai  keluarga masing-masing untuk melakukan pertemuan. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, pertemuan juga digunakan untuk memberi kesempatan bagi kedua calon untuk lebih saling mengenal. Dengan pertemuan tersebut maka kedua calon pasangan akan dapat saling berbincang dan berdiskusi dalam rangka mengetahui kecocokan masing-masing.
Dianjurkan pula bagi pihak laki-laki untuk memberikan hadiah kepada pihak perempuan selama hal itu tidak memberatkan pihak laki-laki. Pemberian hadiah ini tidak diniatkan sebagai tali pengikat melainkan hanya untuk memperat tali silaturahmi antara kedua belah pihak.[2]

c.       Calon Pasangan Bukan Mahrom
Ketika pihak laki-laki telah meminang seorang perempuan dan telah memberikan hadiah untuk mempererat hubungan keduanya. Namun status perempuan tersebut sesungguhnya bukan muhrim sang lelaki. Ini perlu untuk ditegaskan, karena di beberapa tempat sering terjadi, ketika sudah lamaran, maka pihak keluarga dari pihak perempuan lantas memberikan kebebasan kepada sang lelaki seolah mereka telah resmi menikah. Tindakan ini sangat keliru sekali. Khitbah bukanlah suatu akad nikah itu sendiri. Status keduanya belum terikat menjadi suami isteri, sehingga status keduanya masih seperti orang lain.

d.       Hindari acara tukar cincin
Tukar cincin biasanya dilakukan oleh masyarakat sebagai pelengkap acara khitbah. Ini acara yang dilakukan sesuai adat tradisi yang berlaku dikalangan masyarakat luas. Ini adalah cara yang salah dan tidak mempunyai dasar hukum apapun dalam islam. Tukar cincin sesungguhnya bukan ajaran islam, namun hal itu merupaka tradisi dan kebiasaan dari orang-orang Nashrani dan Romawi yang mengambil kebiasaan purba.  Pada masa purba, calon pengantin diikat lalu dibawa dalam sebuah kereta, lalu Cupido memberi jalan pengganti dengan ikatan cincin. Cincin laki-laki diberikan pada perempuan dan cincin perempuan diberikan pada laki-laki. Cincin itu dikenakan pada jari manis. Tukar cincin ini merupakan tanda pengikat cinta dan Amor atau dewa cinta pun turun melepaskan anak panah pada hati keduanya.
Sungguh sangat disayangkan, bahwa umat muslim akhirnya banyak yang terjebak dalam belenggu adat dan bahkan mengamalkannya. Islam secara tegas telah melarang laki-laki memakai cincin yang terbuat dari emas atau perak seperti wanita, sekalipun untuk alasan meminang, karena hal itu merupakan kebiasaan yang tidak islami. Oleh karena itu, acara tukar cincin sebaiknya tidak dilakukan.

Gimana? Sudah Terinspirasi? Bisa diterapkan ya dengan tips tips diatas :D


[1] Ilham Abdullah, Kado Buat Mempelai, Absolut: Jogjakarta, hlm 235-236
[2] Ibid, hlm 237

Minggu, 29 Oktober 2017

💔 Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan 💔 (Nasehat Diri)

Manusia hidup di muka bumi ini pasti mempunyai suatu harapan. Apapun akan dia pertahankan dan dia jaga agar apa yang selama ini dia harapkan dapat tercapai. Entah sadar atau tidak, harapan-harapan itulah yang menyemangati mereka. 

Tapi sayangnya, terkadang harapan tak selaras dengan apa yang diupayakan. Manusia dengan seluruh usahanya yang terbatas kerap kali mendapatkan kegagalan. Itu pasti, karena begitulah karakter kehidupan. Tak ada yang sempurna. Bahkan kalo mau jujur, banyak sekali kenyataan hidup yang kita alami sekarang ini, yang tidak sesuai dengan harapan-harapan kita di masa lalu.

Marah, kecewa, bete banget, hingga terhanyut ke suasana yang malas untuk beraktivitas. Hingga berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad lamanya (impossible). Ya nggak sih? Abis itu nyalahin keadaan. Apakah itu benar? NO, IT WAS VERY WRONG.

Lalu, gimana sikap yang seharusnya bila kenyataan tak sesuai dengan yang kita harapkan?
Salah satu obat ketika keinginan tak sesuai harapan dan kenyataan tak sesuai keinginan adalah ikhlaslah menerima ketetapan Allah saat itu. Ketika kita membuat rencana dan sangat berusaha agar kenyataan berbanding lurus dengan apa yang kita inginkan, namun pada akhirnya tidak sesuai dengan harapan, berarti Allah memiliki rencana lain yang jauh lebih indah daripada rencana kita. That’s it. Enough. Let He works His Way. Allah selalu memainkan skenario-Nya dengan sangat cantik dan indah. 

Perih, pedih, tersayat-sayat adalah hal yang manusiawi, ketika kita tak langsung beradaptasi dengan ‘keinginan’ Allah. Tapi jika seketika mampu menyadari, oh, There He goes,… It is You who’s working. Lebih mudah untuk melunturkan rasa kecewa dan rasa luka dalam dada. Yang membuat semakin sakit dan sesak di dada ialah ruang ikhlas menerima kita terlalu sempit. Perluaslah. Sedikit demi sedikit. Pelan pelan. Insyaa Allah bukan lagi lega yg dirasa, tetapi sakinah (ketenangan), bahagia dan juga membuat Allah ridha.

Ingatlah, Allah memberikan yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Sebab jika semua keinginan manusia pasti terpenuhi, maka manusia akan sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah. Meskipun terkadang kenyataan tak sesuai harapan, jangan jadikan itu alasan untuk mengkerdilkan pribadi kita. Melainkan jadikan itu untuk memperbaiki kualitas diri kita. Hanya pribadi yang berkualitaslah yang mampu menyadari bahwa kenyataan yang tak sesuai harapan juga sebuah kenikmatan. Sebuah kenikmatan berupa sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

“Saat HARAPAN tidak sesuai dengan KENYATAAN”. Allah tahu, bahwa itu bukanlah yang terbaik untuk kita, kemudian Dia mengganti rencana kita dengan rencana-Nya yang jauh lebih sempurna. Allah berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah : 216).

Jangan pernah menyerah ketika harapan-harapan kita belum terkabulkan. Kita sebagai manusia hanya dapat menuliskan semua rencana kita karena kita mempunyai pensil dan pensil itu memang milik kita. Tetapi, berikanlah penghapus itu kepada Allah, biarkanlah Allah yang menghapus bagian yang tidak baik untuk kita dan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik. 


Karena, Dia tak mungkin memberi sesuatu yang tidak baik. Impossible sekali. Dia selalu ingin yang terbaik bagi umat-Nya. Bahkan memberikan yang terbaik dari yang paling baik. Dia sangat special membimbing kita, dengan takdir-Nya, agar kita mampu mengembalikan semuanya kepada-Nya. Then everything will be working, be letting go all of our frustrating feeling.

--------------------------------------------------------------------------------------------
When something bad happens you have three choices :
a) You can either let it define you
b) Let it destroy you
c) You can let it strengthen you 

~ PLEASE CHANGE A MINDSET ~


Minggu, 22 Oktober 2017

1095

1095 Hari
Kau sudah berdiri
Menjadi yang tertinggi
Mengendalikan negeri

1095 Berlalu
Tapi masih saja begitu
Berjalan sambil lalu
Tak terlihat kinerjamu

1095 Bercitra
Merangkul anak muda
Tapi ketika kami bertanya
Kau diam saja

1095 Berjanji
Yang datang kau sambut pakai hati
Tapi apa yang terjadi
Aparatmu menyerang kami

1095 tersenyum
Dalam lambaian di depan umum
Tapi tak sadar rezimmu butuh serum
Suntikan kritis yang membangun

1095 istimewa
Ketika kau tangkap anak muda
Yang bersuara untuk rakyatnya
Yang membela yang teraniyaya

1095 sampai kapan
Menegaskan kami terus bertahan
Sampai kembali para kawan
Kami takkan lupa segala ketidakadilan

1095 sudah terjadi
Kini kami tau dirimu yang asli
Ingatlah ini pak jokowi
Mahasiswa takkan surut dan mati
-
Sajak Untuk Pejuang Aksi 3 Tahun Jokowi JK

Kamis, 12 Oktober 2017

Al-Qur’an, Shalat dan Kesibukanku (CERPEN)

Namaku Tari, aku seorang aktivis kampus yang suka ikut kegiatan organisasi disana-sini. Karena terlalu sibuk, aku jadi suka lupa dalam berbagai hal L









Hingga suatu hari aku membaca salah satu postingan teman yang isinya:

“Bukan karna kamu sibuk jadi lupa baca Al-Qur’an,
tapi karna kamu tidak baca Al-Qur’an maka kamu sibuk”

yap benar aku sibuk, tapi apakah karna aku tidak membaca Al-Qur’an??


Hmmm.. Aku tak tau, tapi Qur’anku sering kubaca kok. Dan aku selalu teringat kata ustadzahku dulu;

“jangan sampai dalam waktu sehari kamu tidak membaca Al-Qur’an, karna kalau sehari tidak membaca maka kamu termasuk orang yang melalaikan Al-Qur’an.”

karna itulah aku selalu memastikan saat sesudah solat tetap membaca Al-Qur’an minimal satu kaca atau satu halaman. Ketika aku sedang ‘berhalanganpun’ aku tetap membacanya dengan muroja’ah (mengulang hafalan) agar setiap hari aku tetap membaca Al-Qur’an. Bahkan saat perjalananpun aku sambil membaca ayat Al-Qur’an yang kuhafal walau itu surat-surat pendek.

Lalu aku masih memikirkan mengapa aku jadi super sibuk gitu. Mungkinkah karena tidak membaca Al-Qur’an? Atau karena aku tidak shalat tepat waktu??

AAHHHH IYAAAA !!!!

Aku juga akhir-akhir ini jarang shalat tepat waktu. Astagfirullah, Ya Allah ampuni aku. Aku akui itu salah. Tapi entah ada saja sesuatu yang membuat solatku menjadi tidak tepat waktu.  Salah satunya bertemu dosen saat ingin solat dan diajak berbincang cukup lama, rapat, jam kuliah, mengurus surat, proposal, dll.

Hmmmm…


Ternyata Hidupku Cerminan dari Shalatku.

Karna barangsiapa terbiasa menunda shalat, maka ia harus siap tertunda dalam segala urusan kehidupannya: nikah, pekerjaan, keturunan, kesehatan kemapanan, petunjuk, dan lain-lain.

Hasan Al-Bashri berkata:

Ø£َÙŠُّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ ÙŠَعِزُّ عَÙ„َÙŠْÙƒَ Ù…ِÙ†ْ دِينِÙƒَ Ø¥ِØ°َا Ù‡َانَتْ عَÙ„َÙŠْÙƒَ صَÙ„َاتُÙƒَ ÙˆَØ£َنت أول Ù…َا تسْØ£َÙ„ عَÙ†ْÙ‡َا ÙŠَÙˆْÙ… الْÙ‚ِÙŠَامَØ©

“apa yang berharga dari agamamu jika sholatmu saja tidak berharga bagimu? Padahal pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat adalah tentang sholat.”

Seperti apa kamu mampu memperbaiki sholatmu, seperti itulah kamu akan memperbaiki hidupmu.





“Ya Allah,, maafkan hambamu ini, tolong tuntunlah hamba kejalan yang benar, dan hamba ingin sholat tepat waktu ya Allah.”




Do’a itulah yang akhirnya sering kuminta saat seusai sholat.

1 minggu berlalu…

Siang hari saat dikampus

“tari, entar pergi keluar yuk. Gak ada acarakan malem ini?” kata Maya teman dekatku.

“gak ada kok May. Yuk kita refreshing. Jenuh rasanya” kataku

“iyaudah nanti habis isya langsung gassss”

---------------------------------------------------

Malam tiba,,
Selepas Adzan Isya berkumandang aku langsung sholat supaya bisa cepat keluar dan pulang tidak terlalu malam. Aku sudah rapih tinggal menunggu Maya kekos.

Tar, jalan2nya diundur ajaya. Ternyata tugasku byk bgt (WA dari Maya)

KESEL ???!! BANGETTTTTTT!!!!

Secara Maya yang mengajak tapi dia juga yang membatalkan. Duh jadi bingungkan mau ngapain. Udah rapih-rapih tinggal keluar tapi malah enggak jadi. Akhirnya ganti baju aja terus ngelakuin hal-hal gaje. Lalu tiba-tiba jadi ingat sesuatu:

AKU JADI SOLAT TEPAT WAKTU!!!

Alhamdulillah ya Allah. Sekalipun aku tidak jadi pergi ternyata doaku terkabul. Bener-bener bersyukur banget Maya punya tugas banyak.

Semoga aku tetep istiqomah dalam sholat tepat waktu dan dalam hal kebaikan apapun.  <3

Minggu, 08 Oktober 2017

Mengingat Kawan Kapitalisme

Oleh: Ichwan Hidayat Tulloh ketika era developmentalisme berakhir. Globalisasi muncul bak pahlawan penyelamat yang seakan akan menjadi Power Ranger berkostum merah. Rancangan kekhwatiran ekonomi politik yang dibawa seakan menambah panjang sejarah kapitalisme dan liberalisme di tanah bekas jajahan. Modernitas menjadi anak dari globalisasi yang menyebar cepat layaknya kanker yang di topang empat pilar.Kapitalisme,Bangsa Negara,Militer dan Industrialisasi. Ternyata pengertian economic and politics which a country's tidak main main. Kapitalism berdiri tegak dan menari leluasa melalui industrialisasi politik. Proklamasi kapitalisme terbesar sejak tahun 1774 cetusan Adam smith lewat karyanya The wealth of nation : an inquiry into nature and causes. Pernyataannya bahwa keserahakan individu tidak bertentangan dengan kepentingan umum. Keserakahan merupakan faktor penggiat untuk mendorong individu bekerja keras mencari keuntungan pribadi dan akan menghasilkan banyak barang dan jasa. Semakin banyak untung akan membuat individu lain berusaha mengimbangi dan terciptalah kompetisi bebas _(laissiz failure)_ . Maka seorang buruh yang ditindas majikan akan pindah ke majikan yang tidak menindas. Akibatnya majikan kekurangan buruh untuk mengatasi kekurangan buruh dan berkompromi dengan buruh untuk menghapus penindasan. Dengan demikian penindasan akan terhapuskan lewat persaingan bebas _(invisible hand)_. Merencanakan pasar layaknya takdir kedepan seperti kapitalisme dengan norms yang dibuat lewat pasar. John Locke filsuf abad 18, kaum liberal ini adalah orang-orang yg memiliki hak untuk 'hidup, merdeka, dan sejahtera'. Orang-orang bebas bekerja, bebas mengambil kesempatan apapun, bebas mengambil keuntungan apapun, termasuk dalam kebebasan untuk 'hancur', bebas hidup tanpa tempat tinggal, bebas hidup tanpa pekerjaan. Hal ini lah yang membuat kapitalisme menerima ketabahan ketika terjadi kegagalan. Modal, komoditas dan uang adalah hal yang di dambakan setiap insan namun tidak setamak individu yang di selimuti keserakahan berlaber kapitalisme. Eksploitasi tenaga kerja layaknya menganggap manusia seperti robot bukan kerabat maupun partner. Kau anggap kami layaknya laron laron berpendidikan yang bebas kau peras tenanga dan otaknya namun upah tak sebandig dengan usaha. The great depression mungkin belum cukup untuk menyadarkan betapa lemahnya dirimu. Bretten wood apakah hanya jadi simbolik semata. Negara mulai memperdulikan kesejahteraan dan mengatur tanan negara sesuai kewajiban. Walfare state mulai terbayang di angan bagaimana indahnya negara yang layak dihuni oleh rakyatnya. 1973 ketika amerika mendukung Israel dalam perang Yom Kippur. Timur tengahpun murka dengan melakukan emargo kepada Amerika dan sekut sekutunya. melipatgandakan harga minyak dunia. Hal itu membuat para elit politik di negaranegara sekutu Amerika Serikat berselisih paham sehubungan dengan angka pertumbuhan ekonomi, beban bisnis, dan beban biaya-biaya sosial demokrat (biayabiaya fasilitas negara untuk rakyatnya). Pada situasi tersebut muncul kembali ide liberalisme, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri tapi juga di tingkat global di IMF dan World Bank. Individu menginginkan kebebasan dan intervensi negara harus berkurang. Individu harus menciptakan kebebasan pasar dengan minimnya campu tangan pemerintah. Kelahiran Neo Liberalisme dan dukungan mazhab chichago dengan pelopornya Milton Friedman. Perpanjangan kapitalisme yang di bungkus berbagai macam warna membuat Rakyat semakin menderita dan pemilik kekuasaan lah sang rajanya dengan Modal sebagai bala tentaranya. Bukankah keserakahanmu adalah kehancurahnmu. Maka kehancuran mana lagi yang kau dustakan.

Senin, 02 Oktober 2017

¸.•♥•.¸¸.•♥• STAND UP FOR HIJRAH •♥•.¸¸.•♥•.¸

Pernah nggak sih kalian ngerasain rasanya dijatuhkan?
Rasanya diasingkan?
Rasanya dicampakkan?
Rasanya tidak dianggap?
Rasanya dimusuhi padahal nggak tahu salah apa?
Oleh teman-teman, sahabat-sahabat kamu, lingkungan kamu, bahkan orang yang paling dekat denganmu sekalipun.
💔💔💔 kretek kretek, pasti hati ini rapuh banget, bahkan pecah, aaah pokoknya gak bisa diutarakan rasanya nano nano banget. (⌣_⌣)

Saat kamu mendekat dengan mereka, hanya sekadar ingin berkumpul, mereka langsung menjauh.
Saat kamu tanya kabar mereka, tak ada satupun yang menjawab pertanyaanmu.
Saat kamu tanya ke mereka "Apa salah aku? Kenapa kalian pada menjauh dari aku?" 
Mereka hanya menjawab, "Kamu terlalu suci untuk main sama kita-kita."
WHAT?
Masyaa Allah, ternyata akar permasalahan ini karena "HIJRAH"
Hijrahmu membuat mereka menjauhimu, bahkan anti mendekat kepadamu, hanya karena alasan yang tak masuk akal sebenernya.

Lalu apa yang harus kamu lakukan?
Ini adalah sebuah dilema.
Kalo kamu tipe orang yang pakenya hati (doang). Kau pasti nggak bakal bisa istiqomah.
Kau akan melupakan hijrahmu, melepas hijrah yang kamu pertahankan selama ini. Dan kamu kembali ke mereka.
Karena kamu takut kehilangan "teman dunia".
Lalu apakah mereka masih bisa nerima kamu? Belum tentu, mereka kan sudah ANTI. Do you know ANTI? 

Pakailah hati dan akal. Allah menjauhkanmu dari orang-orang yang tidak mendukung hijrahmu.
Bukankah ini ujian untuk memilih? Apakah kamu lebih mencintai akhirat atau dunia?
Jika kamu mendapatkan teman akhirat, kamu akan mendapatkan teman dunia yang lain, yang sama-sama visinya akhirat.
Caranya gimana?
Dateng ke kajian-kajian, ikut grup-grup Islami, pasti banyak kan temennya? ~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~

Sabar dan ikhlas saja dengan ujian keistiqomahanmu.
Bukankah salah satu rezeki dari Allah adalah dikelilingi oleh sahabat shalih nan baik?
Lalu kenapa masih takut kehilangan teman yang tidak mendukungmu menjadi shalihah?

💕 Nasehat Diri 💕

Tak perlu sedih jika temanmu hanya sedikit.
Tapi sedihlah ketika engkau punya banyak teman, tapi tidak satu-pun yang mengingatakanmu kepada Allah.
Karena sejatinya, seorang sahabat adalah mereka yang mengingatkanmu ketika berbuat khilaf dan lupa. Juga membimbingmu ke arah yang lebih baik ketika kau bebuat kesalahan.
Dan mengajakmu untuk sama-sama kembali kepadaNya.

Nikmat yang paling berharga setelah iman dan Islam adalah memiliki sahabat yang shalihah.
Jika kamu mendapatkan kasih sayangnya diantara kamu dengannya, maka peganglah ia sungguh-sungguh.
(Sayyidina Umar Bin Khattab)