Minggu, 29 Oktober 2017

๐Ÿ’” Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan ๐Ÿ’” (Nasehat Diri)

Manusia hidup di muka bumi ini pasti mempunyai suatu harapan. Apapun akan dia pertahankan dan dia jaga agar apa yang selama ini dia harapkan dapat tercapai. Entah sadar atau tidak, harapan-harapan itulah yang menyemangati mereka. 

Tapi sayangnya, terkadang harapan tak selaras dengan apa yang diupayakan. Manusia dengan seluruh usahanya yang terbatas kerap kali mendapatkan kegagalan. Itu pasti, karena begitulah karakter kehidupan. Tak ada yang sempurna. Bahkan kalo mau jujur, banyak sekali kenyataan hidup yang kita alami sekarang ini, yang tidak sesuai dengan harapan-harapan kita di masa lalu.

Marah, kecewa, bete banget, hingga terhanyut ke suasana yang malas untuk beraktivitas. Hingga berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad lamanya (impossible). Ya nggak sih? Abis itu nyalahin keadaan. Apakah itu benar? NO, IT WAS VERY WRONG.

Lalu, gimana sikap yang seharusnya bila kenyataan tak sesuai dengan yang kita harapkan?
Salah satu obat ketika keinginan tak sesuai harapan dan kenyataan tak sesuai keinginan adalah ikhlaslah menerima ketetapan Allah saat itu. Ketika kita membuat rencana dan sangat berusaha agar kenyataan berbanding lurus dengan apa yang kita inginkan, namun pada akhirnya tidak sesuai dengan harapan, berarti Allah memiliki rencana lain yang jauh lebih indah daripada rencana kita. That’s it. Enough. Let He works His Way. Allah selalu memainkan skenario-Nya dengan sangat cantik dan indah. 

Perih, pedih, tersayat-sayat adalah hal yang manusiawi, ketika kita tak langsung beradaptasi dengan ‘keinginan’ Allah. Tapi jika seketika mampu menyadari, oh, There He goes,… It is You who’s working. Lebih mudah untuk melunturkan rasa kecewa dan rasa luka dalam dada. Yang membuat semakin sakit dan sesak di dada ialah ruang ikhlas menerima kita terlalu sempit. Perluaslah. Sedikit demi sedikit. Pelan pelan. Insyaa Allah bukan lagi lega yg dirasa, tetapi sakinah (ketenangan), bahagia dan juga membuat Allah ridha.

Ingatlah, Allah memberikan yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Sebab jika semua keinginan manusia pasti terpenuhi, maka manusia akan sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah. Meskipun terkadang kenyataan tak sesuai harapan, jangan jadikan itu alasan untuk mengkerdilkan pribadi kita. Melainkan jadikan itu untuk memperbaiki kualitas diri kita. Hanya pribadi yang berkualitaslah yang mampu menyadari bahwa kenyataan yang tak sesuai harapan juga sebuah kenikmatan. Sebuah kenikmatan berupa sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

“Saat HARAPAN tidak sesuai dengan KENYATAAN”. Allah tahu, bahwa itu bukanlah yang terbaik untuk kita, kemudian Dia mengganti rencana kita dengan rencana-Nya yang jauh lebih sempurna. Allah berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah : 216).

Jangan pernah menyerah ketika harapan-harapan kita belum terkabulkan. Kita sebagai manusia hanya dapat menuliskan semua rencana kita karena kita mempunyai pensil dan pensil itu memang milik kita. Tetapi, berikanlah penghapus itu kepada Allah, biarkanlah Allah yang menghapus bagian yang tidak baik untuk kita dan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik. 


Karena, Dia tak mungkin memberi sesuatu yang tidak baik. Impossible sekali. Dia selalu ingin yang terbaik bagi umat-Nya. Bahkan memberikan yang terbaik dari yang paling baik. Dia sangat special membimbing kita, dengan takdir-Nya, agar kita mampu mengembalikan semuanya kepada-Nya. Then everything will be working, be letting go all of our frustrating feeling.

--------------------------------------------------------------------------------------------
When something bad happens you have three choices :
a) You can either let it define you
b) Let it destroy you
c) You can let it strengthen you 

~ PLEASE CHANGE A MINDSET ~


2 komentar: