Kita hidup di sebuah masa
ketika mempertahankan islam layaknya menggenggam bara api, panas dan gerah,
bahkan seolah melukai diri sendiri. Hal ini disebabkan masyarakat justru
berlomba-lomba tidak bersesuaian dengannya. Karena itu setiap yang menggenggam islam
akan dirasa aneh, diasingkan dan dianggap abnormal. Bagi wanita perasaan ini
mungkin berkali-kali lipat. Mungkin karena wanita memang mahluk perasa,
ditambah konsekuensi wanita saat menjadi muslimah terlihat secara nyata dan
signifikan.
Pengorbanan wanita yang teguh
dengan islam jelas lebih sulit pada zaman ini (re: akhir zaman). Penulis sangat
salut pada wanita-wanita yang mengutamakan ridha Allah daripada anggapan
manusia, yang saat ini kebanyakan mengukur kedudukan dari aurat yang justru
terbuka. Islam bukan memandang manusia berdasarkan kasta, harta, dah tahta.
Islam menilai manusia dari ketakwaannya. Seorang wanita dipandang mulia bukan
kare harta, kasta dan tahtahya, melainkan dari kadar ketaatannya yang
mencerminkan ketaqwaannya.
Wanita sangat erat kaitannya
dengan aurat. Apakah yang dimaksud aurat? Secara makna syariat, aurat
adalah bagian tubuh yang haram dilihat, oleh karena itu harus ditutupi. Banyak
pendapat ulama’ tentang bagian mana saja aurat wanita. Kebanyakan ulama’
berpendapat bahwa aurat wanita adalah semua bagian tubuhnya, kecuali wajah dan
telapak tangannya. Dalam Q. S. Al-Ahzab ayat: 59, disebutkan: “Wahai Nabi!
Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan, dan istri-istri orang
mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Sumber lain (Hadist) juga
disebutkan bahwa Aisyah r. a. meriwayatkan, suatu waktu Asma binti Abu Bakar datang menemui
Rosulullah SAW dengan mengenakan pakaian tipis. Tatkala melihatnya, Rosulullah
Saw memalingkan wajahnya lalu bersabda: “Wahai Asma’! sesungguhnya wanita
apabila sudah baligh, tidak boleh dilihat darinya kecuali ini dan ini (Beliau
menunjuk ke wajah dan telapak tangannya” (HR. Abu Dawud).
Dari kedua sumber (Al-Qur’an dan hadist) dapat dikatakan
bahwa menutup aurat bagi muslimah hukumnya wajib. Bagian yang tertutup adalah
seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam menutup aurat bagi
muslimah juga tidak bisa sembarangan asal menutup, tetapi harus benar-benar
syar’i atau biasa disebut dengan hijab (sesuai syariat Islam)(Felix, 2014).
Pakaian yang dikatakan sebagai pakaian syar’i yang menutup aurat memiliki beberapa
syarat, antara lain: pakaian tersebut lebar, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak
menerawang (tebal), mejulur ke bagian yang dianggap aurat (tidak dililitkan),
dan warnanya tidak mencolok. Jenis pakaian syar’I atau hijab bagi muslimah ini
biasanya terdiri dari kerudung atau khimar (menutup hingga bagian dada), gamis
atau pakaian potong (baju atasan dan rok),dan
kaos kaki.
Menutup
Aurat bagi muslimah tidak hanya bisa melindungi dirinya dari panasnya api
neraka, tetapi juga melindungi dirinya dari gangguan-gangguan di lingkungan
luar. Ada fakta menarik yang ini bisa
meyakinkan kita betapa pentingnya jilbab bagi kaum hawa. Berikut ini ada
pendapat dari para peneliti yang menerangkan:
1.
Kulit wajah wanita lebih tipis
daripada laki-laki sehingga lebih berisiko pada kanker kulit
2.
Ternyata untuk menyerap sinar
matahari yang cukup dan baik untuk kesehatan cukup dari wajah dan telapak
tangan.
3.
Untuk menyaring UV C pakaian
sudah menutupi seluruh bagian tubuh dan untuk wajah dan telapak tangan cukup
dengan tabir surya pada saat sinar matahari mulai panas sekitar jam 10 pagi
sampai jam 4 sore.
Dari
pendapat diatas dapat menjelaskan bahwa betapa pentingnya seorang wanita untuk
menutupi kulit tubuhnya. Manfaat jilbab bagi kesehatan membantu wanita
melindungi kulitnya yang tipis. Bahkan hebatnya, dengan jilbab seorang wanita
tidak akan kehilangan manfaat sinar matahari yang dibutuhkan tubuh. Dengan
demikian artinya, desain jilbab sudah sangat menyesuaikan kebutuhan
perlindungan seorang wanita (Anonim, 2015).
Sumber:
Siauw, Felix Y. 2014. Yuk Berhijrah. Bandung:
Mizan.
Anonim. 2015. 10 Manfaat Berjilbab Bagi kesehatan
Wanita. https://manfaat.co.id/manfaat-jilbab-bagi-kesehatan. diakses pada Kamis, 21 September
2017.
0 komentar:
Posting Komentar