Kamis, 21 September 2017

Urgensi Menutup Aurat bagi Muslimah dan Manfaatnya untuk Kesehatan



   
 Kita hidup di sebuah masa ketika mempertahankan islam layaknya menggenggam bara api, panas dan gerah, bahkan seolah melukai diri sendiri. Hal ini disebabkan masyarakat justru berlomba-lomba tidak bersesuaian dengannya. Karena itu setiap yang menggenggam islam akan dirasa aneh, diasingkan dan dianggap abnormal. Bagi wanita perasaan ini mungkin berkali-kali lipat. Mungkin karena wanita memang mahluk perasa, ditambah konsekuensi wanita saat menjadi muslimah terlihat secara nyata dan signifikan.
Pengorbanan wanita yang teguh dengan islam jelas lebih sulit pada zaman ini (re: akhir zaman). Penulis sangat salut pada wanita-wanita yang mengutamakan ridha Allah daripada anggapan manusia, yang saat ini kebanyakan mengukur kedudukan dari aurat yang justru terbuka. Islam bukan memandang manusia berdasarkan kasta, harta, dah tahta. Islam menilai manusia dari ketakwaannya. Seorang wanita dipandang mulia bukan kare harta, kasta dan tahtahya, melainkan dari kadar ketaatannya yang mencerminkan ketaqwaannya.
Wanita sangat erat kaitannya dengan aurat. Apakah yang dimaksud aurat? Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram dilihat, oleh karena itu harus ditutupi. Banyak pendapat ulama’ tentang bagian mana saja aurat wanita. Kebanyakan ulama’ berpendapat bahwa aurat wanita adalah semua bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya. Dalam Q. S. Al-Ahzab ayat: 59, disebutkan: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Sumber lain (Hadist) juga disebutkan bahwa Aisyah r. a. meriwayatkan, suatu waktu  Asma binti Abu Bakar datang menemui Rosulullah SAW dengan mengenakan pakaian tipis. Tatkala melihatnya, Rosulullah Saw memalingkan wajahnya lalu bersabda: “Wahai Asma’! sesungguhnya wanita apabila sudah baligh, tidak boleh dilihat darinya kecuali ini dan ini (Beliau menunjuk ke wajah dan telapak tangannya” (HR. Abu Dawud).
            Dari kedua sumber (Al-Qur’an dan hadist) dapat dikatakan bahwa menutup aurat bagi muslimah hukumnya wajib. Bagian yang tertutup adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam menutup aurat bagi muslimah juga tidak bisa sembarangan asal menutup, tetapi harus benar-benar syar’i atau biasa disebut dengan hijab (sesuai syariat Islam)(Felix, 2014). Pakaian yang dikatakan sebagai pakaian syar’i yang menutup aurat memiliki beberapa syarat, antara lain: pakaian tersebut lebar, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak menerawang (tebal), mejulur ke bagian yang dianggap aurat (tidak dililitkan), dan warnanya tidak mencolok. Jenis pakaian syar’I atau hijab bagi muslimah ini biasanya terdiri dari kerudung atau khimar (menutup hingga bagian dada), gamis atau pakaian potong (baju atasan dan rok),dan  kaos kaki.
            Menutup Aurat bagi muslimah tidak hanya bisa melindungi dirinya dari panasnya api neraka, tetapi juga melindungi dirinya dari gangguan-gangguan di lingkungan luar. Ada fakta menarik yang ini bisa meyakinkan kita betapa pentingnya jilbab bagi kaum hawa. Berikut ini ada pendapat dari para peneliti yang menerangkan:
1.    Kulit wajah wanita lebih tipis daripada laki-laki sehingga lebih berisiko pada kanker kulit
2.    Ternyata untuk menyerap sinar matahari yang cukup dan baik untuk kesehatan cukup dari wajah dan telapak tangan.
3.    Untuk menyaring UV C pakaian sudah menutupi seluruh bagian tubuh dan untuk wajah dan telapak tangan cukup dengan tabir surya pada saat sinar matahari mulai panas sekitar jam 10 pagi sampai jam 4 sore.
Dari pendapat diatas dapat menjelaskan bahwa betapa pentingnya seorang wanita untuk menutupi kulit tubuhnya. Manfaat jilbab bagi kesehatan membantu wanita melindungi kulitnya yang tipis. Bahkan hebatnya, dengan jilbab seorang wanita tidak akan kehilangan manfaat sinar matahari yang dibutuhkan tubuh. Dengan demikian artinya, desain jilbab sudah sangat menyesuaikan kebutuhan perlindungan seorang wanita (Anonim, 2015).
Sumber:
Siauw, Felix Y. 2014. Yuk Berhijrah. Bandung: Mizan.
Anonim. 2015. 10 Manfaat Berjilbab Bagi kesehatan Wanita. https://manfaat.co.id/manfaat-jilbab-bagi-kesehatan. diakses pada Kamis, 21 September 2017.

0 komentar:

Posting Komentar